Pers Sebagai Kekuatan Politik Dan Sosial

§ Surat kabar, sebuah agen komunikasi paling berpengaruh

Capter dengan judul tersebut menjelaskan tentang fungsi surat kabar sebagai sebuah instrumen komunikasi yang paling berpangaruh dalam proses perpolitikan dan sosial diantara instrumen komunikasi lainnya. Hal ini, disebabkan oleh berbagai hal sebagai sifat dari surat kabar itu sendiri. Sifat-sifat tersebut mencakup: alat serta pekerja dari surat kabar memiliki kemampuan bagus serta dikembangkan dengan kualitas yang tinggi. Dalam arti berita serta opini dalam surat kabar dibentuk oleh orang-orang yang terlatih, dikarenakan orang-orang tersebut adalah penulis yang terpilih diantara orang-orang berpendidikan untuk masalah politik dan terlatih dalam jurnalisme. Selain itu, surat kabar dapat meraih publik dengan skala yang sangat luas.

§ Pengoperasian Pers Sebagai Kekuatan Politik

Surat kabar bergerak dalam sembilan kegiatan pemerintah serta opini publik. Kesembilan kegiatan tersebut adalah

  1. Surat kabar melaporkan berita yang terjadi, melaporka fakta yang harus diketahui oleh masyarakat dalam negara demokrasi
  2. Surat kabar menginterpretasikan urusan dalam masyarakat politik (public affair), dalam arti berita membutuhkan interpretasi disebabkan meningkatnya kompleksitas permasalah serta isu dalam pemerintahan.
  3. Surat kabar mengkritisi, memiliki pertahanan untuk menjaga, serta membentuk sebuah usulan. Maksudnya surat kabar memiliki rubrik editorial sebagai lahan untuk mengkritisi yang dapat mempengaruhi suasana politik dan urusan pemerintah dan menjadi sebuah usulan.
  4. Kartun politik dalam surat kabar memainkan bagian dalam mempengaruhi perpolitikan dan pemerintah. Dikarenakan kartun lebih sering dirasakan keefektifitasannya dibanding editorial.
  5. Surat kabar memimpin kampanye, sebagai bagian dari perubahan yang dibuka oleh surat kabar menjadi urusan publik.
  6. Surat kabar mempropagandakan dikarenakan propaganda dalam surat kabar yang dilakukan secara kontinyu dapat memimpin dan mempengaruhi masalah politik.
  7. Mempromosikan kegiatan ekstra menjadi hal yang diorganisir dalam surat kabar
  8. Surat kabar mengadopsi platform
  9. Iklan bagi seluruh kandidat dan partai yang dapat mempengaruhi pemilih dalam surat kabar

    • Tekhnik Surat Kabar Direncanakan Dengan Tujuan

Pengaruh pers dalam ruang politik dan pemerintah memiliki aspek yang berbeda. Aspek-aspek tersebut adalah:

  1. Melaporkan fakta yang dapat memberikan petunjuk terhadap opini publik. Disebabkan pengetahuan seseorang akan fakta tentang pemerintah adalah hal yang menjadi fondasi dalam kehidupan demokrasi. Dan surat kabar merupakan hal yang dapat memberikan petunjuk untuk hal tersebut.
  2. Publikasi membersihkan masalah politik dan pemerintahan. Berita tentang pemerintah membuang atau mengenyampingkan masalah yang bersifat rahasia dan menjalankan diantara para pekerja sebuah sense tanggung jawab publik. Sehingga publikasi diperlukan untuk mengingatkan pemerintah tentang tanggung jawab tersebut
  3. Pers fokus terhadap isu-isu yang sedang terjadi. Dalam hal ini, surat kabar membawa permasalahan umum bukan dari publik itu sendiri. Dan melahirkan sebuah area debat dengan isu yang dibentuk oleh surat kabar tersebut.
  4. Interpretasi mengklarifikasi urusan publik.
  5. Berita propaganda membelokkan opini publik. Publik bisa menerima sebagai fakta satu sisi sebuah informasi yang terdapat dalam kolom surat kabar, yang terjadi secara ekslusif disebabkan hanya menyangkut satu partai dan tidak menguntungkan partai lainnya.
  6. Kekritisan pers membantu terjadinya reformasi. Sifat kritis surat kabar dapat memaksa ketidakinginan para pelaku politik untuk pensiun. Sehingga, setiap surat kabar memiliki record dalam membuat sebuah perubahan, biasanya menuju hal yang lebih baik, dalam kehidupan publik.
  7. Kampanye mempengaruhi reformasi. Kampanye yang ditulis dalam kolom berita dengan konsentrasi pada fakta melalui argumen yang dilakukan dari hari ke hari dapat mempengaruhi terjadinya reformasi
  8. Aktivitas “ pelayanan” membantu pemerintah. Pelayanan Surat kabar berkaitan dengan urusan publik dalam memfasilitasi pemerintahan yang bagus.
  9. “ Platform” menyediakan pengumpulan poin untuk masalah yang dijadikan untuk diskusi dan aksi.
  10. Pers mempengaruhi hubungan baik dalam kancah internasional. Hubungan internasional dipengaruhi oleh bentukan opini-opini yang dibentuk dalam surat kabar. Dengan memicu publik dalam pembentukan pemikiran, surat kabar menjadi penentu perpolitikan internasional.
  11. Kolom iklan dapat menghasilkan hasil. Para kandidat dan kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan menekan opini publik dengan pesan yang mereka sampaikan melalui iklan yang ditampilkan. Iklan didesain untuk membentuk opini dalam ranah kebijakan publik dan hukum membutuhkan rencana berikut presentasi

  • Editor Bisa Mengarahkan Pada Kesalahan Dalam Makalahnya Sehingga Membuat Makalah Tersebut Kurang Berguna

Terdapat berbagai faktor yang cenderung untuk mengalahkan nilai-nilai sosial dimana pers dapat membawa pada sebuah keadaan demokrasi.

a. Orang yang mempublikasi sering untuk mengubah berita yang disampaikan. Ketika seorang publiser atau editor menulis tentang para pekerja politik di kolom berita, berita tersebut bisa dirubah olehnya.

b. Reporter bisa mengalah kepada ketidakpastian atau prasangka. Padahal pekerjaannya adalah untuk melaporkan dengan akurat, komplit, tanpa ketidakpastian tentang kebenaran yang terjadi dalam perpolitikan dan pemerintahan.

c. Kelompok yang egois dapat mengendalikan kontrol. Dalam artian ketika kepemilikan surat kabar diperoleh dengan kontrol dari pribadi atau kelompok, maka surat kabar akan kehilangan nilainya sebagai pelayan publik

d. Propaganda menekan ancaman yang diberikan oleh kelompok. Tekanan kelompok melalui teknik propaganda dapat membuat menghilangkan fungsi dari pers sebagai pemberi fakta kepada publik

e. Rahasia official dapat melemahkan demokrasi. Rahasia dalam pemerintahan menahan atau membatasi pers untuk menunjukkan bagian tersebut dengan jelas.

f. “pemberian” dapat menghalangi pencerahan publik. “pemberian” pemerintah dapat menghalangi tujuan dari pers. “pemberian” adalah informasi yang disiapkan untuk pers ileh departemen pemerintahan dan diberikan kepada reporter, biasanya dalam bentuk cerita-berita.

g. Pembaca berkontribusi terhadap permasalahan. Kekuatan surat kabar bisa menjadi sesuatu yang dianggap negatif bagi pembaca yang kurang pintar dalam mengenali serta memahami berita yang ada. Publik dalam negara demokrasi mempunyai tanggung jawab terhadap bacaan berita tentang pemerintahan yang dikeluarkan surat kabar, dalam mengoreksi pers dengan mengkritisi atau sebuah penolakan untuk mendukung surat kabar ketika terjadi sebuah kesalahan.

§ Kesimpulan

Capter diatas menjelaskan tentang kedudukan pers sebagai kekuatan politik melalui kriteria-kriteria yang dimilikinya dan sudah disebutkan serta dijelaskan secara umum pada bagian atas. Dari kriteria-kriteria itulah maka pers melalui surat kabarnya dapat menjadi salah satu bagian tersendiri dalam dunia politik serta pemerintahan. Termasuk kelemahan-kelemahan yang dimilikinya sebagai sebuah badan yang seharusnya bersifat netral tetapi tetap mendapatkan intervensi dari pemiliknya

Published in: on November 16, 2007 at 10:11 am  Leave a Comment  

komunikasi sosial dan interaksi

Pada dasarnya, manusia adalah mahluk yang bergantung. Sehingga, tidak bisa hidup secara mandiri dan pasti membutuhkan orang lain untuk mengatasi kendala yang ada dalam kehidupannya sehingga manusia biasa disebut sebagai makhluk sosial. Dalam menjalani kehidupan sosial tersebut, seseorang memerlukan sebuah fasilitas serta cara untuk membantunya mempermudah dirinya untuk masuk pada ranah sosial tersebut. Interaksi dan komunikasi, merupakan ungkapan yang kemudian dapat menggambarkan cara serta komunikasi tersebut. Dikarenakan secara umum interaksi merupakan kegiatan yang memungkinkan terjadinya sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain, yang kemudian diaktualisasikan melalui praktek komunikasi. Dua hal tersebut mempunyai hubungan yang terikat sehingga diperlukan sebuah pemetaan untuk memahami secara mendalam.

Berbicara pada lingkup sosial, maka interaksi maupun komunikasi yang dilakukan pun akan bersifat sosial. Dalam hal ini Sigman(1987:4) mengatakan, “ Communication in this view is seen not as individual phenomenon but as a societal-level one.” Dari sini menjadi jelas bahwa komunikasi sosial merupakan sebuah kegiatan yang bergerak pada ranah sosial sebagai indikasi yang terlahir akibat terbentuknya sebuah interaksi sosial. Dikarenakan interaksi sosial, menurut Rummel “ Social Interaction are the act, action, or practice of two or more people mutually oriented towards each other’s selves, that is, any behavior that tries to affect or take account of each others subjective experiences so that the social interaction means it must be aware of each other—have each other’s self in mind”1 atau lebih mudahnya interaksi sosial adalah kegiatan yang mendapati dua orang atau lebih, saling menyesuaikan diri tentang kehidupan yang mereka miliki. Sehingga dalam interaksi sosial diharuskan terdapat rasa saling memiliki atau peduli dalam setiap diri pelaku interaksi tersebut. Hal penting lain yang menjadi poin dalam interaksi adalah bahwa ketika seseorang menganggap yang lain sebagai sebuah objek, mesin,atau hanya sebab akibat sebuah fenomena, maka tidak akan terjadi interaksi sosial.2

Sedangkan komunikasi sosial, selain merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan pada ranah sosial. Juga merupakan sebuah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyatukan komponen-komponen sosial yang bervariasi dan mempunyai perilaku berbeda-beda.3 Sehingga komunikasi sosial menjadi penting kedudukannya sebagaimana dijelaskan oleh Habermas yang menekankan perlunya “dibangun kondisi komunikasi yang yang menjamin sifat umum norma-norma yang dapat diterima dan menjamin otonomi warga melalui kemampuan emansipatoris, sehingga menghasilkan proses pembentukan kehendak bersama lewat perbincangan.” Dan hal ini menjadi fungsi dari komunikasi sosial yang tercipta.

Penjabaran tersebut memperlihatkan dua hal berbeda yang terlahir dari sebuah kondisi serta pelaku yang sama yaitu para individu dengan lingkungan sosialnya. Terlihat bahwa interaksi sosial adalah hal yang kemudian menjadi awal dari terbentuknya sebuah sistem sosial, dikarenakan dengan interaksilah sebuah penyatuan masyarakat dapat terbentuk, melalui perilaku yang sudah didasari oleh rasa peduli. Dengan kegiatan penyesuaian diri melalui kehidupan yang dimiliki antar anggota dalam membentuk sebuah masyarakat atau sosial. Hingga melahirkan hal baru, yang salah satunya menjadi komunikasi sosial sebagai wujud sebuah kebutuhan dari setiap individu yang telah terkumpul menjadi satu bagian dengan sebutan masyarakat.

 

  • Penjabaran diatas tentang komunikasi sosial maupun interaksi sosial, memperlihatkan hal-hal yang kemudian menjadi elemen pembentuk dari kegiatan tersebut. Komunikasi sosial, melihat dari beberapa pendapat diatas mempunyai elemen seperti aktivitas komunikasi, masyarakat, konsensus dalam masyarakat, kegiatan pertukaran pengalaman antar anggota masyarakat atau interaksi.4 Sedangkan elemen-elemen dalam interaksi sosial mencakup behavior, act, action and practice serta adanya proses pertukaran pengalaman masing pribadi. Selain itu, dalam interaksi sosial terdapat hal yang kemudian disebut sebagai manifestasi dalam arti perilaku yang spesifik yang diterima pelaku interaksi tersebut. Dan laten dalam arti dampak yang kemudian menjadi sebuah alasan yang menjelaskan pemahaman dari manifestasi interaksi tersebut. Rummel menjelaskan dalam hal ini bahwa “ moreover, thet wich defines manifest behaviors or interactions as social is a latent, an underlying towards another self.”5 Hal lain yang juga menjadi dalam komunikasi sosial maupun interaksi sosial adalah sistem sosial sebagai standar penilaian umum yang telah disepakati bersama oleh para anggota masyarakat.6 Sehingga menjadi jelas elemen-elemen apa yang membentuk kedua hal tersebut.

 

  • Riset tentang komunikasi sosial dan interaksi sosial adalah sebuah masyarakat. Maka hal yang menjadi komunikasi sosialnya adalah kesepakatan yang kemudian tercipta hingga menghasilkan sebuah hasil sebagai bukti dari kesepakatan yang sudah dibentuk. Dimana dalam proses pembuatan kesepakatan tersebut terjadi sebuah interaksi sosial antar individu dikarenakan telah dibentuknya sebuah kesepakatan sebagai bukti penyamaan atau proses saling menyesuaikan kepribadian hingga terbentuk sebuah kesepakatan bersama. Secara riilnya adalah proses rapat dalam sebuah kelompok baik besar maupun kecil yang didalamnya terjadi sebagaimana penjelasan tersebut.

Hingga, dari contoh tersebut dapat diambil suatu pemahaman bahwa interaksi sosial terjadi dalam komunikasi sosial namun, dengan interaksi sosial lah maka komunikasi sosial terbentuk.

  1. Referensi

 

Nasikun. 1985. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo

 

Giddens, Anthony dkk. 2002. Sejarah Sosiologi Dan Pemikiran.

 

Sigman, Stuart. 1987. Social Communication. New York: Lexington Books

 

http://www.hawaii.edu/powerkills/TCH.CHAP10.HTM

1 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada http://www.hawaii.edu/powerkills/TCH.CHAP10.HTM

2 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada http://www.hawaii.edu/powerkills/TCH.CHAP10.HTM

3 Sigman, Stuart. 1987. Social Communication. New York: Lexington Books

4 Sigman, Stuart. 1987. Social Communication. New York: Lexington Books

5 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada http://www.hawaii.edu/powerkills/TCH.CHAP10.HTM

6 Nasikun. 1985. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo

Published in: on November 16, 2007 at 10:01 am  Leave a Comment  

komunikasi

Interaksi sosial merupakan sebuah kegiatan yang pasti dilakukan setiap orang. Dikarenakan interaksi merupakan awal dari proses terjadinya hubungan antar manusia. Dikatakan demikian, dikarenakan interaksi adalah sebuah keadaan yang mencakup perilaku, semua tujuan yang juga mencakup diri orang lain, penyempurnaan dari tujuan tersebut serta memiliki aturan, norma dan kebiasaan sebagai batasan dari adanya maksud atau tujuan tersebut.[1]

Sebagaimana dijelaskan bahwa “Social interactions are the acts, actions, or practices of two or more people mutually oriented towards each other’s selves, that is, any behavior that tries to affect or take account of each other’s subjective experiences or intentions. This means that the parties to the social interaction must be aware of each other–have each other’s self in mind. This does not mean being in sight of or directly behaving towards each other.”[2] Dengan kata lain, interaksi sosial adalah perilaku yang mencoba untuk merasakan atau peduli terhadap diri orang lain yang dikelola dan disimpan dalam benak atau pikiran mereka. Terlihat bahwa interaksilah kegiatan awal yang kemudian memungkinkan terjadinya proses sosial selanjutnya. Dikarenakan perilaku rasa memiliki atau adanya kepedulian terhadap orang lainlah sebagai interaksi yang menjadi titik dari terjalinnya sebuah hubungan.

Kemudian komunikasi, sebagai sebuah kegiatan yang mengikuti seluruh kehidupan manusia, sebagaimana dikatakan bahwa “Communication is perhaps the most human of all human activities”[3] memiliki berbagai definisi sejalan dengan perkembangan keilmuan sejak kajian terhadap komunikasi secara intensif ada. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan dalam definisi tersebut, yang kemudian untuk mempermudahnya ilmuwan komunikasi mengelompokkannya dengan kriteria berbeda.

Sebagai contoh, miller dalam penjelasannya membagi definisi-definisi yang berkembang tersebut dalam tiga inti bahwa komunikasi adalah proses, transaksi dan praktek simbolis. Selain itu, littlejohn membagi komunikasi dengan kriteria interpersonal, kelompok, organisasi, media massa, virtual dan antar budaya. Kedua contoh ini hanya sebagian dari banyaknya pembagian dalam komunikasi itu sendiri, dikarenakan luasnya sifat dari komunikasi maupun cara yang digunakan ilmuwan dalam menjelaskan realitas kegiatan komunikasi yang ada.

“Communication can be seen as a cornerstone of society. It links the ways messages are transmitted and received via technology with the composition of these messages (or more broadly, as communicative relationships), and with the analysis of the effects of these communicative acts.”[4] Adalah salah satu contoh dari definisi komunikasi yang ada. Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan komunikasi pasti memiliki satu hal yaitu adanya proses pertukaran informasi baik antar individu maupun komunikan dengan komunikator.

Dua penjelasan singkat diatas memperlihatkan tentang peran dan kedudukan antara dua kegiatan yang berbeda tersebut. Interaksi sosial yang menjadi pembuka adanya kehidupan sosial tidak akan tercapai tanpa dilakukannya komunikasi. Dikarenakan dengan komunikasilah, interaksi yang sebelumnya sudah terjadi dapat tersalurkan melalui pertukaran informasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Sehingga letak perbedaannya adalah proses pertukaran informasi yang terjadi.

Referensi

http://www.hawaii.edu/powerkills/TCH.CHAP10.HTM

http://ekawenats.blogspot.com/

http://en.wikipedia.org/wiki/Communication_studies

Littlejohn, Stephen W. 2002. Theories of Human Communication. Seventh Edition. Belmont, CA: Wadsworth

Miller, Katherine. 2002. Communication Theories: Perspective, Process, and Context. Boston: McGraw Hill


[1] Untuk lebih jelas dapat dilihat pada http://www.hawaii.edu/powerkills/TCH.CHAP10.HTM

[2] Untuk lebih jelas dapat dilihat pada http://www.hawaii.edu/powerkills/TCH.CHAP10.HTM

[3] Untuk lebih jelas dapat dilihat pada http://Ekawenats.blogspot.com/

[4] Untuk lebih jelas dapat dilihat pada http://en.wikipedia.org/wiki/Communication_studies

Published in: on November 16, 2007 at 9:59 am  Leave a Comment  

internet

Perkembangan manusia yang semakin cepat tentu mempengaruhi berbagai hal. Salah satunya kebutuhan akan informasi yang dapat membantu keeksisan kehidupan manusia itu sendiri. Keadaan tersebut secara otomatis juga akan mempengaruhi adanya keterlibatan alat untuk menyebarkan informasi yang ada. Usaha manusia dalam mneggalinya ternyata tidak sia-sia. Hingga hari ini, alat tersebut semakin berkapasitas dan berkapabilitas tinggi.

Salah satu dari alat tersebut, atau biasa disebut dengan nama Media, adalah Internet. Sebagai sebuah media terkini dikarenakan kemampuannya menjawab segala macam kebutuhan manusia akan informasi dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Internet juga dikenal sebagai media interaktif. Mengapa? Selain wacana di atas, internet sebagai media juga mampu untuk melakukan proses komunikasi langsung sehingga kemajuan dalam berkomunikasi sudah dapat dibuktikan melalui terciptanya internet.

Namun, sebagaimana yang kita ketahui bahwa, keadaan tersebut adalah bagian dari teknologi ciptaan manusia. Jika, merujuk kepada etos teknologi yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu

*      Manfaat untuk masyarakat

Dalam hal ini, internet sebagai sebuah media, merujuk dari apa yang disampaikan dalam artikel-artikel harian kompas tersebut. Internet diakui sudah menjadi bagian dari kebudayaan dalam masyarakat dikarenakan manfaat yang dirasakan tidak hanya untuk berbagai kalangan. Tetapi, dapat dirasakan oleh semua kalangan akan kemamapuannya memberikan informasi atau berita dalam hal ini dengan factual, cepat, terorganisir, serta memiliki sumber yang sangat beragam.

Hal ini, tentu saja menjadi sebuah nilai yang dijadikan sebagai acuan untuk selalu meningkatkan kemampuan internet dalam mempurmudah masyarakat untuk mendapatkan informasi, melihat hiburan, melakukan proses komunikasi dengan kecepatan dan kemudahan serta harga yang relatif lebih murah serta bisa menjangkau seluruh bagian dunia.

Tajuk “ Menuju internet untuk rakyat” merupakan sedikit contoh akan kegunaan internet yang memang sudah tidak diragukan lagi sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat. Dan dapat disimpulkan bahwa internet memenuhi etos teknologi yang pertama ini.

*      Kesehatan

Sebagaimana dilihat dalam artikel yang berjudul “ Menonton Internet Lebih Untuk Rekreasi”, dapat dikatakan bahwa internet juga memenuhi syarat etos teknologi yang ke-2 yaitu kesehatan. Dengan internet, maka kita akan merasa ayik terbawa dalam dunia maya sehingga permasalahan-permasalahan yang sebelumnya tercipta dapat hilang seiring dengan kegiatan yang kita lakukan.

Internet, juga dibentuk bukan untuk memberikan sejenis penyakit berbahaya tetapi lebih kepada bantuan terhadap perkembangan pendidikan dan informasi. Kita akan lebih sering bersosialisasi meskipun di dunia maya dengan banyak pihak. Kembali kepada judul artikel diatas, internert juga menawarkan berbagai hiburan dengan aplikasi televisi, musik, video, bahkan game.

Juga, internet tidak memerlukan pembiayaan khusus dan besar-besaran yang dapat dicapai oleh semua pihak. Dan orang tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana jika tidak memiliki uang atau akan habis. Hanya dengan beberapa ribu rupiah internet sudah dapat diakses. Meskipun di luar negri pembiayaan internet relatif lebih murah.

*      Tidak melanggar normatif agama

Internet diciptakan untuk tujuan informasi. Tidak ada pengaruh apapun dalam mencampuri nilai keagamaan dan menyalahi perintah-perintah tuhan. Malahan internet, merupakan hasil dari usaha manusia itu sendiri dalam rangka memberdayakan apa yang sudah tuhan berikan.

Fitur-fitur yang disediakanpun tidak melanggar nilai-nilai keagamaan. Dalam hal ini, internet hanyalah sebuah media yang tidak mencampuradukkan antara nilai-nilai yang dianggap sakral sehingga tidak menimbulkan kontroversi.

Lalu bagaimana dengan situs-situs porno yang banyak ditampilkan melalui internet, padahal pengguna internet menjangkau secara luas dan tidak dapat dimonitor oleh seseorang. Namun, kita harus kembali bahwa penciptaan internet pada awalnya hingga saat inpun bukan dengan tujuan terhadap hal-hal tersebut tetapi untuk mempermudah akses, proses pembelajaran, pertukaran informasi, dan efektivitas waktu. Sehingga internet juga memnuhi syarat yang ketiga dari etos teknologi yang dikemukakan.

Kesimpulan

Internet sebagai media interaktif yang diciptakan manusia merupakan sebuah peningkatan teknologi berkomunikasi. Selain itu, internet sebagaimana penjelasan diatas sudah memenuhi tiga syarat etos teknologi dalam rangka menyeleksi teknologi-teknologi yang tercipta sehingga benar-benar dirasakan kebaikannya untuk semua orang.

Published in: on November 16, 2007 at 9:13 am  Comments (1)